Teruntuk cerita, pramuka, nasehat dan segalanya.
Pakde No, dalam ilustrasiku |
Jum'at lalu, tanggal 29 November lalu, aku kehilangan seseorang yang hebat dari bagian hidup fana ini.
Pasti juga bukan hanya aku, tentunya.
Beliau orang yang kharismatik, berwibawa dan yang akan selalu kukagumi adalah kecerdasannya itu.
Namanya Mudjiono, Pakdhe No begitu ku memanggil.
Yang raut wajahnya sangat mirip dengan ayahku, yang baru kusadari setelah sebulan tinggal bersama dulu,
yaitu ketika bapak-mama pergi haji.
Lahirnya di Kediri, ilmunya sedunia. Masih ingat aku dulu berangkat sekolah ketika beliau minta diantarkan ke Gramedia Expo Surabaya, untuk sekalian menungguku sekolah dan pulang bersama lagi.
Beliau tempat orang disekitarnya untuk bercerita, sudah kukatakan bahwa beliau orang yang cerdas.
Setiap diacara keluarga, beliau layaknya tonggak pondasi pemersatu semua.
Rupanya Allah sudah kangen dengan beliau, dipanggilnya beliau dari dunia.
Hanya tersisa kenangan dan do'a yang mungkin hanya bisa kupanjatkan.
Kita hidup untuk kemudian mati, yang tersisa hanya kenangan dan karya.
Setidaknya untuk di bumi ini.
Terimakasih telah menjadi sosok hebat dalam hidupku ini.
Selamat jalan, sampai bertemu.
Comments
Post a Comment