Kopi Sepagi Itu.
Saya, Agus, Teguh, Mas Sandie dan Ajik |
Dihidangkan oleh Ibu yang saya lupa belum sempat berkenalan.
Disuasana berduka yang tetap memiliki keceriaan didalamnya.
Ditemani oleh orang - orang yang baik hatinya.
Kopi ini dihidangkan ketika kami akan melaksanakan sholat shubuh, disebuah musholla kecil di perempatan jalan Desa Pujon Kidul. Salah satu desa pengungsian tempat korban Gn. Kelud. Membuatku bersyukur telah dikenalkan dengan orang - orang baik, juga mensyukuri akan dinginnya suhu dipagi itu sehingga kopi ini menjadi semakin nikmat.
Terimakasih, terimakasih, terimakasih.
Mari kita tutup dengan mengutip kalimat dari Teguh
"Buuk, Sampuuuun~", dengan suara sedikit meliuk yang tidak saya duga dia bisa begitu.
Dyon.
Comments
Post a Comment