Diary no. 367, Tahun V : Memori - Memori yang Terulang (Cerita Fiksi untuk @Zombiegaret)

Begitu banyak hal yang menakutkan didunia tempat kita hidup.
Apakah kamu sudah siap akan segala hal yang mungkin terjadi ?
Ya, mungkin kamu sudah siap untuk meninggalkan dunia ini, tapi sudah siapkah kamu untuk tetap hidup namun harus meninggalkan orang – orang yang kamu cintai ?

================================

Jum'at, 1 Oktober 2021
Ini adalah hari ulang tahun anakku, Noah, ini juga berarti bahwa 5 tahun sudah aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Betapa aku merindukanmu, nak. Semua kejadian malam itu terus menghantui pikiranku, malam itu adalah malam yang cukup basah dan sibuk, kado untuk Noah sudah tertata rapi dan aku sudah tidak sabar untuk memberikan hadiah ini padanya. Sebuah action figure kamen rider kesukaannya. Tahun – tahun itu adalah tahun dimana aku sering beraksi sebagai kamen rider dengan dia, memposisikan diriku sebagai pahlawan untuk melindunginya, ah, sebuah kebahagiaan yang tidak tergantikan.
Menunggu bus bukanlah hal yang merepotkan bagiku, rokok ini tidak pernah gagal untuk menemaniku di malam – malam yang dingin, memberikan ketenangan yang misterius. Cahaya lampu bus terlihat menembus gelap, semakin lama semakin besar dan dekat. Aku bersiap, tapi badanku mulai terasa aneh, dunia berputar semakin cepat, gelap dan aku ambruk.
Semenjak hari itu aku tertahan di gedung ini, gedung sialan ini.  Terkadang ingin aku kabur dari gedung karantina ini, tapi setiap kali akan melakukan hal ini aku terfikirkan mengenai apa yang akan aku lakukan setelah keluar dari tempat ini. Kondisi tubuh ini terlalu menakutkan bagi Noah. Hatiku terasa tercabik ketika melihat Noah menangis ketakutan kala itu.
Nafasku terasa sesak, badanku tidak sebugar dulu. Kamen rider macam apa aku ini, malah sepertinya aku berubah menjadi monster ganas tapi bodoh itu. Hahaha, sial menyedihkan sekali hidupku ini. Rumah karantina ini seakan menjadi tempat karantina bagi kami, zombigaret. Nama yang aneh dan dengan indah tersemai menjadi julukan kami, orang – orang yang sudah setengah mati untuk hidup dikarenakan rokok, teman setiaku dulu.
Sial, sial, sial. Nama dan tempat ini sangat memuakkanku. Tidak hanya kesulitan bernafas, merasakan kenikmatan seperti makan masakan enak saja sudah tidak bisa kunikmati. Selain kanker paru – paru, kanker mulut mulai menggerogotiku. Membuatku semakin tidak mungkin untuk menemui Noah.
Gelap, hanya gelap yang bisa kulihat pada masa depanku. Satu – satunya alasanku untuk tetap bertahan sebagai zombigaret adalah pada karantina ini. Tidak ada hal lain yang bisa kulakukan selain menjadi subjek penelitian, dengan harapan agar aku bisa kembali menjadi manusia normal seutuhnya, kembali kepada rutinitasku dan menggendong Noah kecilku, merasakan detak jantungnya, melihat senyumnya. Berapa berat badan Noah sekarang ya?
Mungkin aku termasuk orang yang sabar, beberapa zombigaret juga banyak yang sudah mengakhiri hidupnya, tidak kuat memikul beban hidup sebagai zombigaret. Bukan hanya karena penyakit ini yang kami takutkan, penelitian yang memanfaatkan kami sebagai subjeknya juga cukup memberikan sensasi menakutkan kepada kami. Hampir setiap operasi yang dilakukan terhadap kami, kami dapat melihat kondisi organ tubuh kami, kondisi yang sangat mengerikan (ketika pada kondisi tersebut, sering kali aku teringat akan tangisan Noah yang ketakutan) menghilangkan motivasi untuk terus berjuang hidup. Ah, tidak ada hal lain lagi yang bisa kulakukan selain berharap pada hasil penelitian ini, sekecil apapun kemungkinannya akan kuambil, tidak ada pilihan lain!
Kurang ajar kamu, kukira kamu adalah teman setia kegelisahanku. Kuhembuskan luapan – luapan kegelisahan denganmu, kini kau tambahkan beban hidup tak terperi ini. Kau pisahkan aku dengan orang – orang yang kucintai, hanya dua harapanku saat ini, agar aku bisa segera sembuh dan bertemu dengan Noah dan agar yang kami alami menjadi pelajaran sehingga tidak akan ada orang lain lagi yang perlu menderita menjadi seperti kami, zombigaret.

Comments

Popular Posts