Malang - Yogyakarta - Jakarta. Mbleset.
Halo, Yon.
Sudah lama tidak update, kemarenan agak sibuk. Dua minggu lalu full repot penelitian selama 7 hari, terus 6 hari lanjut perjalanan kebarat demi ke nikahan Mba' Yola (selamat - selamat!).
Sebenarnya perjalanan macam ini sudah pernah terjadi pas nikahan Dik Arum bulan lalu (selamat - selamat! {2}) yah cuma kali ini agak mbleset.
Berikut beberapa poin mbleset yang terjadi :
1. Jadi Anti Sosial itu nggak jelek - jelek juga.
Pertama - tama saya haturkan terimakasih banyak pada Bapak Alkemis Paulo Coelho yang mengajarkan bahasa universal kepada kita semua. Mengajarkan mengenai cinta dan keindahan, membuat saya beberapa akhir ini memutuskan untuk tidak perlu membawa headset dan barang anti sosial lainnya. Di Gerbong Malioboro Express yang tercinta ini sebelumnya saya jadi berkenalan pada orang yang lupa namanya anak UMM dari Tarakan, lumayan, tapi kemarin sudah PD juga, berharap mendapat kenalan baru, tapipak, yang duduk disebrang saya merupakan sepasang couple hipster yang sahaya sendiri ngga tau mau ngajak ngomong apa, mereka aja diem - dieman. Well. Untung bawa buku, tapi Dunia Sophie, pusing saya bacanya pak, sepanjang perjalanan sudah pusing - pusing gimana, terima kasih ya pak Paulo.
2. Kemblesetan kedua ini gara - gara gak ngamatin jadwal sih, langsung hajar saja .__.). Jadi acara mantennya tanggal 17, berangkat dari Yogya tanggal 15, saya berangkat dari Malang tanggal 13. Lah kan enak sekalian liburan? Yah, mengingat berbagai hal yang saya korbankan termasuk menyegerakan penelitian yang jadi amburadul jadwalnya, mengingat di Yogya tidak ada kendaraan pribadi dan hal yang saya sukai di Yogya cuma makanan dan Taman Pintarnya saja sejauh ini, jadi saya habiskan waktu dengan sangat produktif dengan leyeh seharian dan makan. Badan ini terasa begah.
3. Ntah kenapa raga ini seperti tidak cocok dengan Jakarta, ngga jodoh juga sepertinya. tanggal 16 Malam main ke Plaza semanggi, berencana nonton Godzilla, apa daya 21 sudah tutup disana. wat. wat. wat. wat. Jadi aja ngondoy di Gramed, mau beli buku, masih banyak stok bacaan, duit tipis, kebayang Dunia Sophie, pusing lagi ~___~
4. Long story short, acara selesai, makanannya enak @_@, pulang dengan muatan yang lebih banyak lagi, apa daya mbleset memang lagi melekat pada kami kala itu. Jadwal kereta jam 9 malem, mau nambah hotel suda tida bisa, mau pesen kamar semalam juga nanggung, ngondoylah 8 jam di Gambir ngoahahaha hasew. Mau checkin biar nunggu didaleman ga bole, mau makan da kenyang, mo jalan - jalan da mlz kekenyangan juga, panas pula. Yoda beli tiket Yogya - Malang sekalian, eh harganya kena 170 padahal normalnya 80.
Ude ah jadi males nulisnya ~___~
Berikut ini saya lampirkan foto seorang ibu yang sehat walafiat, sepertinya, saat di Gambir.
Sudah lama tidak update, kemarenan agak sibuk. Dua minggu lalu full repot penelitian selama 7 hari, terus 6 hari lanjut perjalanan kebarat demi ke nikahan Mba' Yola (selamat - selamat!).
Sebenarnya perjalanan macam ini sudah pernah terjadi pas nikahan Dik Arum bulan lalu (selamat - selamat! {2}) yah cuma kali ini agak mbleset.
Berikut beberapa poin mbleset yang terjadi :
1. Jadi Anti Sosial itu nggak jelek - jelek juga.
Pertama - tama saya haturkan terimakasih banyak pada Bapak Alkemis Paulo Coelho yang mengajarkan bahasa universal kepada kita semua. Mengajarkan mengenai cinta dan keindahan, membuat saya beberapa akhir ini memutuskan untuk tidak perlu membawa headset dan barang anti sosial lainnya. Di Gerbong Malioboro Express yang tercinta ini sebelumnya saya jadi berkenalan pada orang yang lupa namanya anak UMM dari Tarakan, lumayan, tapi kemarin sudah PD juga, berharap mendapat kenalan baru, tapipak, yang duduk disebrang saya merupakan sepasang couple hipster yang sahaya sendiri ngga tau mau ngajak ngomong apa, mereka aja diem - dieman. Well. Untung bawa buku, tapi Dunia Sophie, pusing saya bacanya pak, sepanjang perjalanan sudah pusing - pusing gimana, terima kasih ya pak Paulo.
2. Kemblesetan kedua ini gara - gara gak ngamatin jadwal sih, langsung hajar saja .__.). Jadi acara mantennya tanggal 17, berangkat dari Yogya tanggal 15, saya berangkat dari Malang tanggal 13. Lah kan enak sekalian liburan? Yah, mengingat berbagai hal yang saya korbankan termasuk menyegerakan penelitian yang jadi amburadul jadwalnya, mengingat di Yogya tidak ada kendaraan pribadi dan hal yang saya sukai di Yogya cuma makanan dan Taman Pintarnya saja sejauh ini, jadi saya habiskan waktu dengan sangat produktif dengan leyeh seharian dan makan. Badan ini terasa begah.
3. Ntah kenapa raga ini seperti tidak cocok dengan Jakarta, ngga jodoh juga sepertinya. tanggal 16 Malam main ke Plaza semanggi, berencana nonton Godzilla, apa daya 21 sudah tutup disana. wat. wat. wat. wat. Jadi aja ngondoy di Gramed, mau beli buku, masih banyak stok bacaan, duit tipis, kebayang Dunia Sophie, pusing lagi ~___~
4. Long story short, acara selesai, makanannya enak @_@, pulang dengan muatan yang lebih banyak lagi, apa daya mbleset memang lagi melekat pada kami kala itu. Jadwal kereta jam 9 malem, mau nambah hotel suda tida bisa, mau pesen kamar semalam juga nanggung, ngondoylah 8 jam di Gambir ngoahahaha hasew. Mau checkin biar nunggu didaleman ga bole, mau makan da kenyang, mo jalan - jalan da mlz kekenyangan juga, panas pula. Yoda beli tiket Yogya - Malang sekalian, eh harganya kena 170 padahal normalnya 80.
Ude ah jadi males nulisnya ~___~
Berikut ini saya lampirkan foto seorang ibu yang sehat walafiat, sepertinya, saat di Gambir.
MAMAAAAAA
Deh ah, daa
Dyon.
Comments
Post a Comment