Manifesto Rindu
via Mojowarno mananeh gada di peta |
Waktu,
terkadang lambat namun kerap bergerak sangat cepat
membuat kita menunggu untuk kemudian mengejar kembali
kurasa kita sudah sepakat untuk itu
adalah apa yang menyebabkan rindu
adalah yang menjadi alasan untuk ingin berjumpa
ya, karena sudah lama tak bertemu
ini merupakan manifesto rinduku kepadamu
kepada apa yang kata orang desa, dengan plang tulisan selamat datang dikota
dasar desa/kota sok tahu!
lapang dan padatnya
sejuk dan panasnya
serta kendaraan yang berlalu
adalah yang sudah dilampaui oleh rindu
kemarin lalu,
hari besar tuk melepas rindu
ini masif juga sistematis, apakah sporadis? aku tak tahu
yang pasti ini adalah yang biasa disebut mudik lebaran
yang disebut ekonom untuk pemerataan,
membawa rezeki dari apa yang halal untuk dibagikan
dari perputaran tersentral menuju kampung yang ditinggal
selain itu,
adalah bagiku untuk bertemu paras lama
memperhatikan perubahannya
serta semua cerita dibalik kerutannya itu
adalah bagiku untuk bertemu wajah baru
atas kelahirannya serta jutaan senyum akan kehadirannya
serta, 'tuk mengenang siapa yang sudah meninggalkan kita lebih dulu
kemarin lalu,
adalah siapa yang kukira keponakan baru
gadis kecil lucu dan semestinya masih lugu
Oh, ternyata dia cucuku
sial, kurasa ini terlalu cepat!
ditengah rasa kalut, dia yang dari desa menghampiri
menjabat tangan seraya memberikan uang
sebelum pulang ke kota tentu saja
yah, apaboleh buat
sepertinya manifesto rindu ini adalah apa yang disebut Hegel sebagai antitesis
antitesis dari para ekonom dan apa yang sejauh ini sudah kutahu
yang mungkin akan menjadi sintesis pada waktu kedepan
untuk kemudian berputar kembali dan seterusnya
begitu kan, Yon?
Comments
Post a Comment