Review : Dunia Sophie.
Dunia Sophie, cetakan 7, penerbit Mizan |
Akhirnya, setelah 5 bulan selesai juga baca buku ini. Heeh *deepsigh*.
Cukup melegakan karena bawaan susah lanjut baca buku lain kalau satu belum selesai. Baiklah, mari kita bahas!
Sebenarnya, pertemuan saya dengan fisik buku ini adalah saat ngopi bareng temen - temen @turuntanganMLG, kemudian direkomendasi oleh seorang teman bernama Mevin. Yah, seperti kebetulan saja, beberapa minggu setelahnya ada rezeki untuk kemudian membeli buku ini. Kenapa jodoh? Karena menurut saya harga buku ini cukup mahal, bisa buat makan seminggu di kosan lah.
Dunia Sophie tersebut adalah versi cetakan ke-7, buset, di Indonesia saja sudah segitu gimana di negara lain, mak. Sempat baca dikereta pas mau berangkat ke Jogja juga ada seorang wanita paruh baya yang sempet ngajak ngobrol karena juga baca buku ini, dia baca waktu cetakan ke-4 kalau tidak salah, pokoknya jaman beliau dulu kuliah lah :)). Secara keseluruhan buku ini memang seperti mie instan ketika kamu lapar, dasar - dasar filsafat bisa kamu pelajari disini, bahkan sesuai runtutan waktu, analogi yang simpel dan korelasinya dengan filsafat lain. Minimal setelah baca buku ini bisa jadi modal buat sotoy ke orang - orang yang belum banyak baca atau bahkan tidak membaca filsafat sama sekali, juga buat modal dasar diskusi filsafat dengan orang - orang yang lebih paham. Lumayaan.
Seperti yang sudah ditulis diatas, saya baca baru selesai 5 bulan (ketebalan isi buku sekitar 760-an lembar). Cukup lama memang, karena buku karya Jostein Gaarder ini sebenernya tipe buku yang bagi saya harus sekali geber, ngeeng, selesai. Kemaren sempet terpotong - potong karena satu lain hal, jadi aja baca diulang - ulang haha, maap saya agak pelupa orangnya, tapi pas sampai 100 halaman terakhir bisa langsung dihajar 1 malam, karena kurasa bab ini yang paling seru, permasalahan astronomi, kemaren sempet lihat COSMOS di Discovery Channel, dengan host yang tak lain dan tak bukan adalah Neil Degrasse Tyson! Kemudian dibahas dibab terakhir buku ini, seperti peristiwa bigbang atau dentuman besar, pembentukan materi, umur dan kecepatan cahaya, ah bagus sekali *tears*.
Long story short, bukunya bagus, dengan timeline dan penceritaan yang rapih dan mantap. Kutipan favorit saya di buku ini adalah "Hidup bukanlah tentang mecari arti, tapi mengenai bagaimana membuat arti dalam hidupmu" yang diucapkan oleh siapa saya lupa, nanti kalau kamu tahu tolong saya juga diberitahu @__@.
Personal Score: Nggak tahu, ini buku filsafat pertama yang pernah saya baca :))
Dyon.
nb:
Baru - baru ini dapat rekomendasi karya Jostein Gaarder lain yang berjudul "The Orange Girl" yang saya rasa tidak bisa saya baca dalam waktu dekat ini karena finansial yang sangat minim serta ada 1Q84nya Haruki Murakami yang sebaiknya segera diselesaikan karena sudah tersimpan cukup lama, kasian T_T.
nb.nb:
Oh iya, aktivitas Pak Gaarder ini sekarang juga sangat menarik, dengan banyak kontroversi kritiknya terhadap politik israel, pendugaan dengan anti-semitism, perang Libanon dan sebagainya, tapi tenang, beliau juga orang yang cinta perdamaian juga pejuang hak asasi manusia, lebih lengkapnya, baca saja lah, daah.
Comments
Post a Comment