A & Y: Having a Brother is a Bliss.
Pernahkah kalian mencoba bermain-main dengan ingatan kalian? Saya lumayan sering, mulai dari hafalan nomor pada plat kendaraan yang sepintas terlihat sampai urutan absensi rekan masa sekolah. Kemudian, pernahkah kalian mencoba menggali ingatan kalian jauh dimasa lampau, mencoba mengetahui hal apa yang pertama kali bisa kalian ingat?
Ingatan terjauh yang dapat saya gali adalah ketika melihat Yondi di masa-masa awal kelahirannya, tidur disamping Mama. Hal yang saya lakukan kala itu hanyalah menarik rok daster yang dikenakan Mama. Maka, jika nyata tidaknya hidup adalah yang didasari oleh ingatan, kenyataan hidup saya dimulai ketika melihat Yondi, kala itu.
Yes it is. |
Kira-kira beginilah senyum
Hohoho *di edit karena si Mama belum pake jilbab ey. |
Harits Yondi, 2 tahun. |
Kenapa, katamu? Dasar banyak tanya! Baiklah akan saya beri petunjuk. Pada foto diatas, silahkan fokus pada matanya. Kurang jelas? Baiklah akan saya sertakan versi zoom in.
Nah! |
Jelas sekali mata itu! Mata penuh energi yang, dengan sadar atau tidak, akan menghisap nektar-nektar kasih sayang Bapak dan Mama dariku. Tidak bisa tinggal diam, jelas tidak. Saya sudah paham ketika pertama kali melihatnya, dialah musuh alamiku.
Baiklah, harus segera dimusnahkan.
Nah, bercanda.
I'll love him anyways.
It's okay. Come here bruh. |
Nah kenapa begitu?
Bukankah sudah kujelaskan bahwa dia larut seperti gula, bagaimanapun tetap meninggalkan rasa manis. Rasa manis yang cukup rumit untuk dijelaskan melalui rumus-rumus kimia, manis ini adalah pada perasaan. What I can trully say is... having a brother is a bliss, it sure is.
-o-
Comments
Post a Comment