A & Y: Achilles dan Kura-Kura.


Early Days.

Sepeda motor grand 90' sedang melaju dengan kecepatan yang nyaman, diatasnya ada tiga orang manusia yang menatap lurus kedepan. Matahari sudah terbit setinggi tanduk setan. Seorang bapak melepas kepergian dua anak laki-lakinya. Tersirat senyuman, diiringi dengan segala do'a baik yang diketahuinya. Dibalik palang portal, dua anak laki-laki bergandengan tangan...
                                                                                                                                                         
Lengkap - 1995
Memiliki saudara laki-laki bisa dibilang seperti makan sebenar-benar gula yang bisa kita rasakan. Setidaknya begitu Yondi bagi saya. Yah, bagaimana ya, kamu akan tahu bagaimana rasa manis jika sudah merasakan pahit, kan? Nah dia menyediakan keduanya.

Jadi begini, selisih umur Yondi dan saya adalah 1,5 tahun. Entah memang efek umur yang dekat atau ada faktor lain yang saya kurang tahu, saya selalu merasa bahwa entah bagaimana kami bisa mengisi satu sama lain. Pernah suatu saat, saya bereksperimen secara diam-diam bertingkah menjadi anak pemarah, sifat yang dimiliki Yondi dari kecil, namun seketika itu juga Yondi yang terkenal lebih tempramen berubah menjadi anak yang tenang dan penyabar. Nah karena marah itu sangat melelahkan, tidak lama posisi kami bertukar kembali.




Nah, berperan sebagai seorang adik, Yondi sering melihat dan mengikuti apa yang saya ikuti dan sarankan. Salah satu kondisi yang sering membuat orang tua kami repot karena Yondi lebih menurut omongan saya daripada Bapak dan Mama. Huehue.

Memiliki seseorang yang selalu mengikuti anda adalah esensi manis yang saya jelaskan diawal. Adanya seseorang yang mengikuti arahan anda, membuat anda merasa lebih superior, begitu manis. Dilain pihak, saya selalu dituntut untuk selalu lebih maju, untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Kritik dan keluhan juga akan selalu mengalir ketika saya dalam posisi lemah dilingkungan.

Begitulah, seperti itu saya dengan kelabakan tumbuh bersama Yondi. Bukan kondisi yang buruk, karena dengan seperti itu kami menghabiskan masa kecil kami untuk menjadi anak yang unggul. Yondi dengan tuntutan dan kritikan yang selalu menampar saya untuk maju namun dia juga mau tidak mau harus berusaha agar tidak sampai tertinggal.

Saat itu, kami serupa Achilles dengan kura-kura imajiner kami sendiri, kura-kura yang sudah kami tetapkan didepan dan tidak mungkin pernah kami kejar. Ketika kami sudah mencapai titik dimana kura-kura tersebut sudah kami kejar, Yondi menamparku dengan kritiknya sehingga kura-kura sudah berada lagi jauh didepan..



-o-



Comments

Popular Posts