Merenung (Sedikit Lebih) Jauh.

Peringatan: Tulisan di blog kali ini cenderung menyebabkan kesuraman, tapi kalau sedang ingin, ya silakan :)




Akhir-akhir ini suka kepikiran, Yon. Kepikiran mengenai masalah ketika aku pergi nanti. Aku sih kepikirannya jangan-jangan malah tempat pergi nanti gak beda jauh sama kondisi sekarang. Gimana yah, bisa jadi nanti pas aku kembali sadar malah sampe kaget (atau heran?) dan senyum-senyum sendiri saking miripnya.

Nah! Jadi mirip scene ketika Harry Potter ketemu Dumbledore di semacam stasiun kereta. Bisa jadi kaya gitu. Kemudian ketemu rekan-rekan yang sudah lama engga berjumpa. Bedanya, mungkin saja disana kita sudah tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu. Nanti akan ada banyak, banyak sekali, perenungan-perenungan mengenai perjalanan sebelumnya, menjadikannya persiapan bagi kita untuk lanjut ke perjalanan-perjalanan berikut (itupun kalau ada).

Disana, jadi tempat dimana kita tahu salah dan benar kita sebelumnya. Oleh karenanya, disana nanti kita akan berjuang abis-abisan untuk menebus kesalahan kita sendiri. Bagimana caranya aku ga tahu, toh ruang dan waktu yang sekarang aja aku ga tahu. Selain itu, aku percaya bahwa sistem waktu yang diatur secara linier sekarang ini sebenarnya sebatas metode bagi kita untuk memahami kompleksitas pergerakan (atau diam?) waktu saja.

Satu hal yang pasti, kuharap disana nanti akan ada semacam ruang bertemu khusus bagi kita untuk saling bertemu dan bertegur sapa, untuk bercerita mengenai banyak hal yang masih tersimpan, untuk melepas rindu yang mungkin saja sudah kita tahan kuat dan rapat, juga mengenai hal yang sebelumnya terbatas oleh waktu, keadaan dan kemudian hanya melekat dalam pikiran. Semoga saja.


Dyon.



Comments

Popular Posts