Lelaki dan Kebanggaan: Kepikiran II

Sebelumnya.

Sekarang, mari kita lihat dalam perspektif yang berbeda. Bukankah kebanggaan yang juga membuat kita dapat tetap hidup?

-o-

Apakah kamu pernah tahu mengenai kisah cinta Rahwana? Rahwana yang mencintai dan mengejar Dewi Widowati, sosok yang dijanjikan oleh para Dewa sebagai jodohnya, bahkan sampai pada titisannya, salah satu titisannya adalah Shinta. Apakah menurutmu perjodohan antara Shinta dengan Rama adalah mengenai Rama yang melambangkan kebaikan dan Kurawa sebagai simbol yang buruk?

Apakah itu bukan tentang kebanggaan para Dewa yang harus dijaga sehingga sampai mengingkari ikrar pada Rahwana, kebanggaan mengenai kecantikan serta kebaikan Shinta yang tidak boleh dipadankan dengan sosok raksasa seperti Rahwana? Ah iya, bagaimana dengan kisah Bathara Guru yang mengutuk Btari Durga?


Tapi aku juga pernah tahu tentang kebanggaan yang indah.

Menurutku, dengan kebanggaan yang indah Sisyphus menjalani hukumannya, ia, yang telah mencurangi "Mati" sehingga menyebabkan manusia kala itu tidak bisa mati untuk sementara. Hukuman yang ia jalani memang terdengar menyedihkan, tapi bukankah hukuman itu akibat dari perbuatan yang memang ia inginkan? Aku rasa kamu juga akan menjalani hukuman dengan bangga kalaupun itu karena laku yang benar-benar kamu inginkan.

Ada juga seorang rekan yang menjaga kebanggaannya, dengan cara menjaga saudaranya yang lain, dengan itu, dia memiliki pemikiran yang menurutku jauh lebih luas dibandingkan rekan-rekan lain. Selain itu juga aku yakin masih banyak, sangat banyak kebanggaan-kebanggaan lain yang indah, yang menyebabkan kehidupan yang lebih baik, memajukan, membuka jalan pada pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Cuma masalah perspektif sebenarnya.

Aha! Perspektif!

Lalu bagaimana menjaga kebanggaan agar tetap indah, katamu?
Apakah hanya mereka yang telah memikirkan banyak hal, melalui berbagai pertanyaan yang mampu menunjukkan indahnya kebanggan itu? Well, sejauh yang kutahu, Yon, bahkan orang sejago Sartre dan Camus juga bersiteru oleh candaan yang sepertinya mengganggu kebanggaan mereka. Bayangkan.

Kanselir Ryo Fui dari Dinasti Qin, disadur dari Kingdom oleh Yasuhira Hara, berpendapat bahwa hasrat keinginan, yang dalam hal ini berhubungan erat dengan kebanggaan seseorang, adalah yang menggerakkan manusia, kamu kendalikan hasrat mereka, Yon, maka kamu menguasai mereka. Wow.

Oke, begini saja, aku akui tulisan ini mulai melenceng dengan alur yang tidak jelas, namun bagiku, kebanggaan yang indah dapat kamu teladani dari bunga-bunga rumput liar. Bukan, ini bukan alasan subjektif karena aku mencintai rumput-rumput liar. *holyshitdudethatpost'vebeenabout2yrsold* Ya, aku memang mencintai rumput-rumput liar, tidak seperti hujan yang akhir-akhir ini mengkhianatiku.


Just look at those beauty. Ia mengacuhkan ungkapan tentang dirinya, menghiraukan mereka yang menginjaknya, Ia tetap saja tumbuh dan berkembang, dibutuhkan perjuangan tentu, sampai saat ketika ia berbunga, kupu yang merupakan simbol keelokan akan turun menghampirinya, membutuhkan ia 'tuk tetap hidup.

Yah begitulah, bagiku, kebanggaan yang indah dapat kamu pelajari dari rumput-rumput liar, dan kebanggaan yang mengerikan? Tanyakan pada wisdom teeth  yang nyempil di gusi belakangmu.



Dyon.

nb:

Woah, nemu jawabannya, sila dipikirkeun yon!

Comments

Popular Posts