Pledoi 'tuk Akal
sumber: jejak-sangmanyar.blogspot.com |
melihat-lihati garis langit dan laut,
setipis itu, sejauh itu!
Ketika itu aku sedang mengepang rambut ikalmu,
dan kamu memainkan buih-buih berlalu.
Buih-buih laut, laut-laut membuih.
Dalam diam kusiasati waktu,
menyita, memberimu ruang,
sekecil itu, seluas itu!
Kemudian kamu malah diam,
lalu aku menikmati diam,
akhirnya kita menjawab-jawabi dalam diam.
Kebijaksanan, katamu, adalah jiwa yang riuh,
kentara dalam keramaian ketika diam.
Kebijaksanaan, jawabku, adalah jiwa yang riuh,
dalam diam membuatmu penuh.
Dyon
2015
Comments
Post a Comment