Hidup Hanya Sekali, Sayang, dan Itu Tidak 'tuk Dikhawatirkan

“There is no reality except the one contained within us. That is why so many people live such an unreal life. They take the images outside of them for reality and never allow the world within to assert itself.” 
― Hermann HesseSteppenwolf

Jadi, Yon, kamu sudah berumur 23. Kamu mempertanyakan banyak hal dan mengkhawatirkan satu dan lain lagi. Pada suatu waktu seorang teman menanyakan apa filosofi hidupmu. Bahkan dari sekian banyak pemikiran dan beribu-ribu kutipan yang bisa kamu peroleh di internet kamu malah menjawab:

 Hidup hanya sekali, sayang, dan itu tidak untuk dikhawatirkan.

Yon, itu payah. Nirguna, nirwibawa, nirkeren, dan nir- nir- lain yang intinya adalah:
jawabanmu payah.

Tapi tidak masalah dan bisa dimaafkan. Aku tahu kamu sedang mengalami hal itu, dengan kekhawatiran yang menjengkelkan. Oleh karenanya mari sedikit kita kulik jawabanmu itu.

Aku tahu, kamu hidup di waktu ketika informasi bertukar dengan sangat cepat (bahkan hampir semua hal berjalan dengan cepat). Maka, sama seperti apa yang telah kukatakan diawal, kamu mulai mengkhawatirkan banyak hal, bukankah semua hal yang bergerak dengan cepat memiliki sisi tersendiri yang membuat kita khawatir? Sebenarnya tidak hanya cepat, semua hal yang berjalan diluar kontrol memang selalu membuat khawatir, dan kecepatan hanyalah salah satunya.

Hantaman informasi itu, Yon, kemudian mendistorsi realita hidupmu. Mengacaukan lajurmu, mengada-adakan keinginanmu. Akupun mafhum, kamu tumbuh dan berkembang pada lingkungan dengan konstruksi sosial (lagi dan lagi, apa kamu nggak bosan konstruksi sosial melulu?) yang menurutmu, ketika sudah tumbuh agak dewasa ini, tidak baik?

Kamu hidup di lingkungan yang memberi batasan bahkan pada wilayah yang bukan milik mereka, membeda-bedakan hampir semua hal, melemparkan berbagai ekspektasi dan harapan, serta bersamaan dengan itu memberikan label dan membandingkan pada satu kemudian lain hal.

Buruk, bukan?

Maka, oleh karenanya lagi-lagi aku harus paham, dan kamu juga harus. Bahwa yang disampaikan Hesse pada Steppenwolf-nya adalah baik, bahwa realita adalah yang ada pada dirimu itu baik. Terima saja, dan biarkan berbagai informasi dan pelbagai hal bersamanya ikut berlalu. Kehidupan memang absurd, maka kamu boleh menari bersamanya untuk senang. Kita semua menari dengan cara masing-masing. Kalau kata orang-orang, mahLife isn't a competition, it is not for you to compare. Blowing other candle doesn't make you shine brighter. (wow, much hipster).

Maka beruntung adalah mereka yang lahir dan besar dengan tetap sederhana, tanpa mendengarkan pikiran-pikiran riuh - Georgina Something, diterjemahkan sesukanya oleh saya.

Pun, kamu yakin bahwa kehidupan memiliki first spark yang memiliki kontrol atas semua yang telah Ia mulai. Maka kenapa kamu masih saja harus khawatir? Tuntaskan saja jalanmu sendiri, sepaket dengan tikungan dan halangan bersamanya. Khawatirku hanyalah jika nanti kamu mulai malas dan goyah. Pokmen yakin.

(tapipak, bagaimanapun tep saja



...)

Heh, yakin!



Dyon
2015.



Comments

Popular Posts