Mauku, Puisi Buatmu.

credit: unsplash.com


Sebenarnya,
mauku garapkan puisi buatmu,
toh aku ini petani,
tapi kok,
tak jua kucangkul kata,
tak jua kubajak sajak.

Tanah yang kugarap,
juga entahlah,
semoga kamu tak banyak berharap.

Sebenarnya,
mauku peliharakan puisi buatmu,
toh aku ini peternak,
tapi kok,
kata-kataku tak lekas menelurkan cinta,
frasaku tak lekas terpancar dari ambing,
yang juga entah.

Sehingga aku belajar membaca:
Ini budi, ini bapak budi, ini ibu budi, awalnya.
kemudian, kubaca buku-buku tanganmu,
kubolak-balik halaman-halaman tubuhmu satu persatu, akhirnya.
Tapi kok,

tak bisa juga kutulis puisi buatmu.

Haiku sayang, begitu katamu.
Kamu lupa belajar menulis.
Sebenarnya sayang,
mauku, tafsirkanmu buat puisiku.


Dyon.
2016.


Comments

Popular Posts