Musim
![]() |
unsplash.com |
Pengembaraanku jejak angin kemarau,
menuju gentamu yang membisikkan nyanyian musim gugur,
seperti bocah yang terbangun di malam hari,
aku merengek tenunan tanganmu,
oh, betapa aku menyusuri bisikan gentamu itu!
Kemudian kamu bergumam, berjalan.
Senandungmu perlahan samar, menyamar,
oh kekasih, telah bosankah kamu menenun untukku?
(Musim dingin kembali dimulai.)
Setelah itu serumpun Krokus bermekaran,
senandung anak-anak Kolibri bersahutan,
sehingga aku tahu: senandungmu telah pergi entah,
-dan aku tahu: kemarauku telah abadi.
Dyon
2016.
Comments
Post a Comment