Mimpi

Ini bukan mimpi kalau kalian tidur, ini condong ke hal yang ingin kalian lakukan dikemudian hari, something that you wanna achieve someday, something you wanna do, something you wanna be, dsb, dsb. Dulu sering kudengar gantung cita - cita mu setinggi langit, kemudian banyak diberitahu peluk erat mimpimu itu, bahkan dibeberapa acara waktu ku kecil dulu diberi cerita tentang orang yang menulis, menyimpan gambar dsb untuk kemudian dipasang dikamarnya dan dihari berikutnya, disuatu saat mimpi itu terjadi, mungkin kalian juga pernah dengar.

Aren't they even feel tired?

Pernah gak sih malah jadi capek, capek dengan mimpi itu. Diusahakan untuk terjadi memang cuman jadinya buntu. Beberapa minggu yang lalu sempat terpikir seperti itu. Hal - hal itu bukannya malah menutup pikiran kita? Jadi gak lihat dan peka dengan sekitar kita? Semua jadi yang penting kita, ini urusanku, ya untuk mimpiku itu.

Kalaupun sudah terjadi / terkabul / terlaksana gimana kepuasannya? Saya sih masih percaya kalau hal - hal yang terjadi secara spontan lebih menyenangkan, unpredictable, meskipun nggak semua memang. Contohnya begini, kamu mau jadi Astronot, kamu membaca buku - buku soal astronomi dan semua hal didalamnya, duniamu jadi cuma satu hal, ya soal astronomi itu.

Aku gak mau justifikasi, siapalah saya. Mimpipun tak punya, hidup asal makan - minum - tidur, udah. Tapi, satu hal yang kupercaya adalah God have His own epic plan. Udah kayak quote di Jalan - Jalan Men aja, tapi memang begitu, selalu begitu.

Traveling yang enak emang yang gak direncanain mateng - mateng juga, kan. Menurutku begitu. Suatu sore si Dito bilang, "Yon, Goa China yuk!" Malem berangkat, nginep dan asik. Terus si Iink bilang, "Yon, ngko bengi Bromo yoh, mbek arek - arek KIM, sing liyane jak en!" malem berangkat pagi pulang dan seperti cerita Bromo yang sebelumnya. That kind of spontaneous event is what excites me, make me feel like living.

Memang hal spontan gak selalu baik, banyak juga hal buruk terjadi secara spontan. Sudah kehendakNya.

Kurang lebih begitu.